Mesin jahit, tentu menjadi alat kerja yang tidak bisa dipisahkan dari penjahit. Jangankan penjahit profesional, ibu rumah tangga atau para wanita yang bisa menjahit walaupun sedikit-sedikit, atau yang baru belajar menjahitpun banyak yang punya.
Mesin jahit sekarang pun sangat bervariasi. Secara garis besar mesin jahit bisa dibedakan menjadi mesin jahit bertenaga listrik dan manual. Lebih lanjut tentang jenis mesin jahit saya posting di tulisan lain.
Di tulisan pertama ini, saya coba sharing informasi singkat tentang cara kerja mesin jahit.
Tidak jelas kapankah manusia mulai melakukan kegiatan jahit-menjahit. Yang jelas sebelum adanya mesin, semua kegiatan tersebut dilakukan dengan tangan.
Temuan Charles Wheisemthal pada 1755 meretas jalan temuan-temuan berikutnya hingga Elias howe yang kemudian disempurnakan oleh Isaac Singer pada 1850 yang berhasil membuat mesih jahit.
Mesin ini digerakkan oleh pedal kaki, dan sejak itulah dunia jahit menjahit berkembang sangat pesat.
Saat ini mesin jahit semakin canggih. baik untuk yang digunakan perorangan maupun untuk kapasitas massal (pabrik). Begitu juga mesin jahit jenis lain seperti mesin obras, mesin bordir, mesin neci, dan sebagainya. Bahkan mengikuti era digital, kini mesin jahit dilengkapi dengan komputer.
Cara kerja mesin jahit secara umum adalah, dua benang yang terpisah, dengan bantuan jarum benang atas dimasukkan untuk menembus kain, dan disimpulkan dengan benang pada sekoci. Kain diarahkan melewati mesin dengan tangan dan ditahan dengan sepatu penahan. Mesin jahit melewati tusuk dasar, pengatur balik, dan pelengkap menjahit lain.
No comments:
Post a Comment